Insiden Polisi Tembak Anak Remaja Sebabkan Kericuhan Besar di Prancis
Sumber: BBC

News / 3 July 2023

Kalangan Sendiri

Insiden Polisi Tembak Anak Remaja Sebabkan Kericuhan Besar di Prancis

Lori Official Writer
856

Insiden penembakan terhadap seorang remaja berusia 17 tahun oleh polisi pada Selasa, 27 Juni 2023 lalu berujung ricuh. Ribuan demonstran ak porandakan seluruh kota dengan membakar mobil, angkutan umum dan menjarah toko-toko. Situasi yang semakin memanas ini mendesak pemerintah menurunkan ribuan anggota kepolisian ke kota-kota di seluruh Prancis. 

Sebanyak 45.000 anggota kepolisian telah turun ke jalanan dan mencoba mencegah aksi anarkis yang disebabkan oleh kematian remaja tersebut. Upaya ini setidaknya berhasil menjaring sebayak 719 orang pada Sabtu (1/7) malam dan ribuan lainnya telah diamankan di hari sebelumnya.

“Empat puluh lima ribu petugas polisi dan ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menegakkan ketertiban. Upaya ini membuat malam menjadi lebih tenang,” ungkap Kementerian Dalam Negeri Prancis.

 

Baca Juga: Kebakaran Gereja Notre Dame Bikin Orang Kristen Kehilangan, Rupanya Ini Alasannya…

 

Sementara titik kerusuhan terbesar terjadi di Marseille, sehingga petugas terpaksa menembakkan gas air mata dan mencoba mengamankan para demonstran sepanjang malam.

Sementara di pusat kota Paris, demonstran melakukan pengrusakan terhadap enam bangunan umum dan lima anggota kepolisian mengalami luka. Bukan hanya itu, amukan demonstran juga menyasar rumah walikota L’Hay-les-Roses. Istri dan anak-anaknya ikut menjadi sasaran penyerangan. Kericuhan ini bahkan telah menyebar hingga ke kota Nice, Mediterania dan kota wilayah timur Strasbourg.

Menanggapi kekacauan ini, Presiden Emmanuel Macron memilih untuk menunda kunjungan luar negerinya ke Jerman yang akan dimulai hari Minggu ini. Rencananya Macron akan lebih dulu menangani kekacauan yang dianggap paling buruk selama kepemimpinannya.

 

Baca Juga: Fenomena Baru Di Eropa: Gereja Kosong dan dijadikan Tempat Hiburan, Kok Bisa ya?!

 

Insiden kericuhan ini sendiri mulai terjadi tak lama setelah pemakaman remaja keturunan Aljazair dan Maroko bernama Nahel tersebut. Ratusan orang tampak berbaris mengawal prosesi pemakamannya. Sementara anggota kepolisian yang menembak Nahel telah ditahan dengan status preventif di bawah penyelidikan formal. Pengacara tersangka menyebut, awalnya kliennya hanya membidik pengemudi. Namun saat mobil melaju, polisi justru salah sasaran dan mengenai bagian dada Nahel. Seketika itu remaja tersebut tewas. 

Mari berdoa supaya Prancis segera kondusif dan tidak menyebabkan tindakan anarkis yang lebih parah. Pemerintah Prancis juga bisa memediasi situasi sebaik mungkin, baik kepada keluarga dan kerabat maupun memproses pelaku secara hukum.

Halaman :
1

Ikuti Kami